Secret Of Vampire Family [Part 1]

Title: Secret Of Vampire Family [Part 1]

Length: ~On writing~

Genre: fantasy, romance, angst, etc

Rated: Teen

Inspirated from Manga ‘Vampire Knight’

Cast:

–          Lee Yeon Mee

–          Choi Min Ho

–          Cho Kyuhyun

Other Cast:

–          Seo jeohyun

–          Lee Jinki

–          Kim Heechul

–          Jessica

–          Many more..

SM High school adalah sekolah yang terkenal di Korea Selatan bahkan sampai ke daratan Cina atau Taiwan sekalipun. SM high school mempunyai keistimewaan tersendiri, mereka mempunyai dua kelas, Day Class dan Night Class. Day class adalah kelas yang terdiri dari siswa-siswi yang biasa, yang memasuki kelas pada jam normal seperti sekolah lainnya. Sedangkan Night Class adalah kelas dimana hanya orang-orang pilihan yang bisa masuk ke dalam kelas itu, dan jumlahnya cukup terbatas tak sebanyak Day class, perbandingannya sekitar 9:1

Mungkin Day class atau orang-orang biasa lainnya mengenal Night class sebagai kelasnya kaum bangsawan atau pejabat dan mereka terdiri dari namja dan yeoja rupawan atau ‘Good Looking’. Namun bukan itu tujuan sebenarnya. ya bukan itulah tujuan kepala sekolah sekaligus pemilik SM High school. Ada sesuatu di balik itu semua, dibalik terbentuknya Night class di SM High School.

Lee Yeon Mee dan Choi Min Ho adalah murid Day Class kepercayaan kepala sekolah, mereka sering juga disebut Guard of School. Mereka bertugas menjaga murid-murid dari Night Class yang akan masuk ke sekolah ketika hari menjelang malam. Pada saat itu mereka selalu dikerumuni orang-orang atau murid Day Class yang merupakan fans dari para murid Night Class. Jika sudah ada murid Night Class datang mereka akan menggila dan berusaha mendekati mereka, maka dari itu Yeonmee dan Minho bertugas untuk menjaga keamanan.

Selain itu Yeonmee dan Minho mendapatkan kepercayaan karena Yeonmee adalah anak angkat Lee Sooman, kepala sekolah SM High school. Sedangkan Minho adalah seseorang yang memang di urus Lee Sooman dan teman terdekat Yeonmee yang selalu menjaga Yeonmee sejak mereka bertemu waktu kecil. Merekalah yang juga tahu rahasia dibalik dibentuknya Night class itu.

Yeonmee Point Of View

 

“WAAA…KYUHYUN SUNBAENIM..” aigo~ berisik sekali mereka ini tidak bisakah untuk tak berteriak sekencang ini.

“KYA…SIWON SUNBAENIM!! DONGHAE SUNBAENIM!!” Aish, jinjja mereka benar-benar gila, telingaku sakit.

PRITT

Kutiup peluitku dan mereka mulai melihatku, ya tak sedikit juga yang melihatku dengan tatapan mengerikan layaknya medusa yang geram dan seperti hendak menerkamku. Masa bodoh, yang penting mereka tertib dan selamat. Melihat kelakuan mereka saja sudah membuatku gila, untung aku bukan salah satu dari mereka, yang ada aku sudah diinjak-injak ketika mengantri.

“YA! Bisa tertib tidak!! Kau mau kucekik satu persatu, huh?” dengus Minho yang ada di seberang sana mengamankan sisi yang satunya. Sekarang dia menatapku sinis, apalagi sekarang? “ Yeonmee, disana!!” unjuknya menyuruhku mengamankan sisi yang lainnya.

“Aish, Jinjja. Ya! Mengertilah sedikit, aku lelah!!” lantangku meski kuyakin mereka takkan menghiraukanku sama sekali.

“Tertiblah, kalau tidak kalian akan terluka” mendengar suara itu yang bersumber dari belakangku, membuat mereka para fans Night Class diam dan tertib, akupun langsung menoleh ke belakangku. Sesosok namja tinggi nan rupawan tengah tersenyum padaku, aku refleks membungkuk memberi hormat padanya.

“A..Annyeonghaseyo, Kyuhyun sunbaenim” sapaku sambil membungkuk padanya berulang kali. Setelah itu aku merasa ada sesuatu di kepalaku. Itu tangan Kyuhyun sunbae, tangannya tak hangat melainkan dingin, kulihat kulitnya pun juga pucat tak seperti orang-orang biasanya.

“kamu bekerja keras untuk keamanan kami Yeonmee, Gomawo” elusnya di kepalaku.

“A..Anni, ini memang sudah tugasku sunbae” jawabku gelagapan, tentulah dia orang yang ku kagumi selama ini.

“Kamu masih menggunakan bahasa yang baku, aku kecewa padamu Yeonmee.” Ia menghela nafasnya namun tetap menyunggingkan senyuman walau ia kecewa.

“Anniyo, sunbae.. eh anni Oppa. Oppa orang yang kukagumi jadi aku harus..” belum aku menyelesaikan kata-kataku dia malah membuatku terdiam dengan sikapnya, dia mengelus pipiku dengan ibu jari tangan kanannya.

“Arrasseo, jangan ulangi lagi ya” dia lalu menepuk kepalaku dan pergi bersama rombongan Night class memasuki gedung sekolah.

Mataku tak bisa kualihkan, mataku terpaku akan sosoknya itu. Kupandangi punggungnya yang semakin lama menjauh bahkan ketika ia sudah hilangpun aku masih memandangi tempat ia menghilang tadi. Apa aku benar Cuma hanya kagum pada sosoknya? Aku menyukainya bahkan aku mencintainya, tapi aku tak boleh menyukainya. Ada jurang yang tak bisa kami lewati karena perbedaan kami. Aku harus melupakan perasaanku, ini terlalu rumit.

“Yeonmee!!” teriakan Minho di telingaku sukses membuatku sadar dan langsung memegang telinga kananku yang baru saja ia teriaki, cih bising sekali.

“Ya! Kau mau aku tuli karena teriakanmu itu!” bentakku kesal karena ulahnya.

“Hehe.. Mianhae” sesalnya sambil menyunggingkan senyumannya yang lebar hingga terlihat gigi-giginya itu, dan memberikan sign’V’ nya.

“Pabo, kajja nanti Appa mencariku” ajakku padanya menuju langsung berjalan ke arah ruang kepala sekolah.

“Yeonmee, kau jangan punya perasaan ya pada mereka” ucapannya terdengar begitu lirih. Mereka? oh, Night class itu.

“…” Aku tak bergeming sedikitpun tetap melanjutkan jalanku.

“Mereka berbeda dengan kita, mereka bukan manusia” sekarang Minho menghalangi jalanku, dia langsung berhenti tepat di depanku, otomatis aku langsung menghentikan langkahku

“Nan arrayo” aku mendorong tubuh Minho kesamping lalu kembali meneruskan jalanku.

Berbeda? Bukan manusia? Ya memang mereka bukan manusia, tubuh mereka memang manusia, mereka bahkan persis sekali dengan manusia, tapi apa kalian tahu mereka berbeda? Kulit mereka pucat, Tubuh mereka dingin sama seperti apa yang kurasakan saat Kyuhyun oppa mengelusku tadi, dingin. Manik mata mereka terkadang berubah, kalau kau perhatikan dengan seksama aura mereka berbeda dengan kami. Kalau kau kenal betul dengan mereka, taring mereka akan memanjang sesuai perintah mereka bahkan aku dapat melihat taring mereka itu sesekali begitu juga Minho dan Appa.

Dari sana kau dapat mendefinisikankan, mereka itu makhluk apa. Mungkin kalian tak percaya, bahkan manusia di dunia ini mungkin tak ada yang tahu, mungkin sedikit sekali yang tahu. Ya mereka adalah Vampir, yang tahu di sekolah ini hanya kepala sekolah, aku, Minho, dan Night class itu sendiri.

Kau dapat bersekolah dengan tenang disini, mereka takkan mengusikmu. Mereka sudah dipimpin oleh Cho Kyuhyun, entah mengapa murid-murid Night class sangat patuh padanya akupun tak tahu mengapa bisa seperti itu.

Mereka sudah terikat peraturan, mereka takkan menyerang manusia. Mereka Cuma akan minum tablet darah. Tablet darah adalah obat yang jika dilarutkan dalam air akan menjadi darah, itu adalah hasil eksperimen Night class.

@Ruang Kepala sekolah

Sesampaiku disana Minho segera pamit pulang, dia itu takkan membiarkanku kalau aku berjalan sendirian ketika hari sudah malam. Kecuali jika aku sudah bersama Appaku, dia baru tenang. Katanya takut kumpulan Vampir itu memburuku, entah mengapa dia membenci sekali kaum Vampir meski Night class adalah Vampir yang tergolong baik tapi tetap saja ia benci.

“Tunggu ya Yeonmee, Appa harus menyelesaikan ini” ucap Appa sambil mengangkat dokumen-dokumen yang ada di tangannya, aku rasa itu memakan waktu sangat banyak.

“Geundae, mumpung Minho sudah tak ada, aku jalan-jalan dulu ya”

“Jamkaman. Kau sudah bawa..”

“Sudah Appa, tenang saja” jawabku tanpa menunggu ia menyelesaikan pertanyaannya itu, aku segera keluar dari ruangan Appa untuk sekedar jalan-jalan.

Aku tahu maksud Appa, senjata yang memang hanya untuk membasmi para Vampir lebih tepatnya hanya melukai. Sulit untuk menemukan alat yang memang langsung membasmi mereka kecuali kau melawannya dan membunuhnya itupun membutuhkan tenaga ekstra dan waktu yang lama untuk membunuh mereka.

Kali ini langkahku terhenti di lapangan sekolah, masih ada bola basket disana. Akupun memilih untuk memainkannya. Hening, hanya terdengar sayup-sayup angin malam, Suara hentakan bola basket yang kumainkan, dan langkahku. Aku bermain dengan di terangi lampu yang menerangi lapangan walau ini tak terlalu terang tapi cukup untuk melihat ke arah ring basket.

Perasaanku mulai tak enak begitu aku merasa ada yang melihatku dan mengikutiku, tapi begitu kulihat sekitar aku tak melihat siapapun. Mungkin hanya perasaanku. Ah sial bolanya terpantul ke belakangku, aku langsung membalikan badanku dan,

“WAAAAAA!!!!!” aku berteriak amat keras begitu melihat wajah seram yang menunjukan taringnya, Vampir tapi bukan dari Night class. Apa yang harus kulakukan?

PLAKH

“Arkh..” tanganku yang sudak memegang pisau yang ada di saku hoodieku di hempaskannya, pisau itu jatuh dan terlempar jauh dariku. Aku mundur perlahan hingga aku menyadari punggungku menabrak seseorang, siapa lagi?

“Annyeong, agassi mau main dengan kami?” aku menoleh ke belakangku dan itu Vampir yang lainnya, Somebody help me..

“Akh” aku merasa kesakitan ketika ada tangan dingin yang melingkar di perutku dan dalam satu detik, aku tersadar saat ini aku telah berada di tempat yang aman, jauh dari kedua Vampir yang akan menyerangku tadi. Siapa?

“Gwaenchana?” aku merasakan tubuhku terasa ada yang memelukku dari belakang, siapa lagi? Yang pasti suaranya familiar bagiku, aku menoleh padanya dan benar,

“K..Kyuhyun Oppa..” aku terkejut melihatnya yang mendekapku dam matanya masih menatap ke arah kedua Vampir itu dengan begitu geram, tapi saat aku akan melihat kedua vampir itu kembali Kyuhyun Oppa menutup mataku.

“Jangan lihat” ucapnya dengan begitu berat. “Jessica, Heechul urus dia” ujarnya pada yang lainnya, sepertinya ada yang lainnya disini selain aku, Kyuhyun Oppa, dan Kedua Vampir tadi.

Tiba- tiba saja dia menekan dahiku dan semua gelap, kurasakan tubuhku melemas dan aku tak merasakan apapun lagi, aku yakin aku pingsan.

Kyuhyun Point Of View

 

Setelah Yeonmee sudah tak sadarkan diri aku segera membawanya pergi dari sekolah. Heechul dan Jessica tengah menikmati mainan mereka, aku tak peduli apapun yang penting mereka harus membunuhnya. Mereka sudah membuat orang yang berarti bagiku berada dalam bahaya.

Aku membawanya ke kediamanku yang tergolong cukup jauh dari sekolah dan rumah kediaman Lee Seonsaengnim. Aku segera membaringkannya di tempat tidurku, tanpa harus melewati pintu aku dapat langsung melompat ke jendela kamarku yang ada di lantai 2. Lalu kurogoh saku celanaku dan mengambil ponsel di sakuku itu lalu Aku segera menelepon Lee Seonsaengnim.

“Yeoboseyo” sapanya di seberang sana.

“Seonsaengnim” panggilku.

“Eo, Kyuhyun~ah. Wae?” tanyanya sepertinya tanpa harus mengatakan aku siapa, dia sudah tahu. Dia sudah hafal sekali suaraku.

“Yeonmee ada di rumahku, tadi ada 2 vampir yang menyerangnya”

“Mwo?! Aigo~ anak itu, lalu keadaannya bagaimana?” tanyanya lagi mengkhawatirkan putri angkatnya itu.

“Untung aku datang, aku akan menjaganya, hari ini” ucapku sambil sesekali melirik Yeonmee yang tengah terbaring di tempat tidurku.

“Baiklah aku percayakan padamu Kyuhyun” sepertinya ia sibuk, tanpa basa-basi ia langsung menutup teleponnya.

Lucu juga, bagaimana bisa Seonsaengnim percaya padaku secara aku ini adalah Vampir. Tapi Seonsaengnim benar-benar percaya padaku karena aku takkan mungkin melukainya, ya aku tak pernah ada niat untuk melukainya sama sekali. Aku selalu menjaganya bahkan dari Night class sekalipun, kalau sampai ada yang melukainya aku takkan mengampuninya.

“Oppa..” aku menoleh ke arah pintu kamarku, ada Seohyun disana. Ya rumah ini memang tempat tinggal atau lebih tepatnya asrama murid-murid Night Class.

“Wae?” tanyaku heran, Seohyun mendekatiku dan menatapku nanar. Apa maksud tatapanmu itu Seo jeohyun?

“Oppa, aku mohon,” aku mulai menaikan satu alisku menatapnya heran. “Berhentilah mengkhawatirkannya” dia merunduk tak melihatku.

“Kau menyuruhku jauh dari Yeonmee?” tanyaku mencoba menebak apa yang ia maksud.

“Oppa, dia berbeda dengan kita. Dia manusia, kita Vampir. Kau harusnya mencari pasangan yang dari kaum Vampir juga Oppa,” dia langsung menatapku dengan penuh kesedihan, aku memalingkan wajahku untuk menatapnya. “Ada Victoria, ada Jessica, dan ada aku yang mencintaimu Oppa” jadi ini maksudnya, mau menjadi pasanganku. Kau terlalu banyak berharap, aku sudah mempunyai pasanganku dan sudah ada sejak dulu, dia dilahirkanpun untuk jadi pasanganku.

“Kau tak tahu apa-apa Seohyun, lebih baik kau mengkhawatirkan dirimu sendiri ketimbang kau mementingkan perasaanmu padaku,” aku membalikkan badanku dan menatap Yeonmee yang tengah tertidur. “Sampai kapanpun aku takkan pernah berpaling” aku berjalan mendekati Yeonmee tapi Seohyun memelukku dari belakang.

“Jebal, Oppa” mohonnya dan aku melepaskan tangannya lalu duduk di samping Yeonmee, saat itu Jinki datang dan mengajak Seohyun keluar dari kamarku.

“Seohyun~ah, Jangan seperti itu. Mengertilah pada keadaan Kyuhyun hyung. Jangan egois” ucap Jinki dan langsung membawa Seohyun keluar.

Setelah mereka keluar aku membaringkan tubuhku di sebelah Yeonmee yang tengah tertidur menyamping menghadapku. Kusibahkan rambut yang menghalangi wajah cantiknya itu, kuusap pipinya yang halus, lalu kucium dahinya dan membisikan padanya,

“Saranghae,”

To be Continued

Tinggalkan komentar